Thursday 14 October 2010

Meteor


Meteor adalah lintasan cahaya terang yang tampak sebentar di langit (kebanyakan sekitar satu detik – beberapa menit) atau lintasan jatuhnya meteoroid ke atmosfir bumi, yang juga biasa dikenal sebagai bintang jatuh.

Gesekan udara saat melewati atmosfir bumi, akan memanaskan Meteoroid sehingga bersinar dan menciptakan jejak gas yang bersinar dan melelehkan partikel Meteoroid. Gas-gas tersebut meliputi meteri-materi Meteoroid yang bisa menguap dan gas-gas atmosfer yang menjadi panas ketika Meteoroid melewati atmosfer.

Teori yang lebih baru menyatakan bahwa lintasan cahaya yang terang tersebut, yang nampak seperti bola api yang memiliki ekor, terjadi karena adanya panas yang dihasilkan oleh tekanan ram, (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer.

Meskipun dapat mencapai jutaan meteoroid yang sampai ke atmosfir bumi, tetapi kebanyakan diantaranya terbakar habis saat memasuki atmosfir bumi. Sedangkan beberapa meteoroid dapat menembus atmosfir bumi, dan disebut meteorit, seperti yang pernah terjadi di Afrika Selatan, Antartika, Rusia, Kanada dan tempat lainnya, bahkan di Indonesia. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.

Orang-orang kadang menyebut meteor yang sangat terang sebagai bola api. Sedangkan meteor yang sangat terang, yang melebihi terang daripada penampakan Planet Venus, disebut sebagai bolide. Meteor akan muncul ketika partikel-partikel atau bongkahan bebatuan atau logam seperti besi, nikel, yang disebut Meteoroid memasuki atmosfer bumi dari luar angkasa. Orbit meteor terhadap matahari juga disebut “Meteoroid”,

Hujan Meteor
 
Bumi pun dapat menjadi tempat jatuhnya meteor. Hujan meteor atau pancaran meteor akan nampak di langit, pada tanggal yang hampir sama setiap tahunnya. Kejadian yang paling indah sering nampak pada tanggal 3 Januari, 12 Agustus dan 14 Desember.

Pada saat-saat itu, Bumi dihujani sejumlah lintasan dan kumpulan meteoroid kecil. Pada saat seperti itu, langit tampak sangat indah, dihiasi dengan hujan bunga api. Hujan meteor yang paling cemerlang berlangsung pada 12-13 November, 1833. Ini adalah salah satu hujan Leonid, yang terjadi setiap bulan November dan sepertinya, datang dari arah rasi (konstelasi) Leo.

Meteorit
 
Ada tiga jenis meteorit, batuan, besi, dan campuran batu-besi. Batuan meteorit (meteorit batuan) terdiri dari mineral yang kaya akan silikon dan oksigen, dengan sejumlah kecil besi, magnesium, dan elemen lainnya. Satu kelompok meteorit batuan, disebut chondrites, adalah bongkahan-bongkahan dari bahan yang sama dengan bahan pembentuk planet. Kelompok lain dari meteorit batuan, disebut achondrites, merupakan bagian dari tubuh induk, seperti asteroid, yang cukup besar untuk mencair atau meleleh dan terpisah menjadi inti yang kaya akan besi dan kerak berbatu. 

Achondrites berasal dari kerak luar; meteorit batuan-besi, dari dalam kerak, dan meteorit besi, dari inti logam. Meteorit besi sebagian besar terdiri dari besi dan nikel. Meteorit besi-batu memiliki perbandingan jumlah yang hampir sama antara batu berbasis silikon dan logam besi-nikel.

Jutaan meteor terjadi di atmosfer bumi setiap hari. Ukuran meteorit sangat bervariasi. Sebagian besar meteorid yang terlihat, berukuran sebesar kerikil. Mereka dapat terlihat jika berjarak antara sekitar 40 dan 75 mil (65 dan 120 kilometer) di atas bumi. Dan akan hancur pada ketinggian 30 sampai 60 mil (50-95 kilometer).

Ribuan meteorit kecil telah ditemukan di Antartika, dan menjadikan bahan (pasokan specimen) yang sangat banyak bagi para ilmuwan untuk melakukan studi. Ilmuwan mempelajari meteorit untuk mendapatkan petunjuk tentang jenis bahan yang membentuk planet.

Hoba Meteorit
Meteorit terbesar yang pernah ditemukan berbobot sekitar 66 ton (60 ton metrik), yang jatuh di Hoba West, sebuah peternakan dekat Grootfontein, Namibia. Namun, banyak juga benda-benda angkasa yang jauh lebih besar, seperti asteroid dan komet, juga bisa menembus atmosfir bumi dan menjadi meteorit.

Meteorit mencapai permukaan bumi karena mereka mempunyai ukuran yang sesuai untuk melakukan perjalanan melewati atmosfer. Jika terlalu kecil, mereka akan hancur saat melewati atmosfer. Jika terlalu besar, mereka dapat meledak sebelum mencapai permukaan bumi. Salah satu objek tersebut, pernah meledak sekitar 6 mil (10 km) di atas Sungai Tunguska di Siberia pada tahun 1908, meninggalkan 20 mil (32 kilometer) area yang hangus dan pohon-pohon yang tumbang.

Meteoroid

Meteoroid adalah benda-benda langit yang berukuran sangat kecil (jauh lebih kecil dari Asteroid) yang mengapung di awing-awang dan bergerak dengan kecepatan tinggi tanpa mempunyai lintasan tertentu. Karena gravitasi suatu planet, seperti halnya bumi, meteoroid dapat tertarik dan jatuh ke planet tersebut.

Meteorid yang di tarik oleh planet akan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer planet tersebut. Meteorid yang berpijar karena bergesekan dengan atmosfer disebut meteor. Benda ini sering kita lihat pada malam hari ketika langit cerah. Karena meteor bersinar terang seperti bintang dan bergerak atau berpindah, kita sering menyebutnya bintang jatuh atau bintang beralih.

Jika ukuran meteor kecil, maka ia akan habis tebakar di atmosfer. Akan tetapi, apabila ukurannya cukup besar, maka sebagian akan sampai ke permukaan bumi. Meteoroid yang sampai ke permukaan bumi di sebut meteorit. Benda ini sering kita sebut batu bintang atau batu meteor.
Perjalanan meteoroid mengelilingi matahari, mempunyai bentuk orbit yang bervariasi dan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Yang tercepat bergerak di sekitar 26 mil per detik (42 kilometer per detik). Bumi bergerak di sekitar 18 mil per detik (29 kilometer per detik). 

Jadi, ketika meteoroid mencapai atmosfer bumi, perpaduan kecepatan ini dapat mencapai sekitar 44 mil per detik (71 kilometer per detik).

Kawah dan Cekungan

Ketika benda-benda angkasa yang besar seperti asteroid dan komet memasuki planet, mereka akan menyebabkan terbentuknya kawah atau cekungan Kawah yang terbentuk mirip sebuah mangkuk atau cekungan yang memiliki diameter sekitar 10 mil (25 kilometer). Cekungan ini memiliki bagian yang dangkal, lantai datar dan bagian tengah yang terangkat. Pada cekungan yang lebih besar, di lingkaran tepi sebelah dalamnya, terdapat satu atau lebih cincin, yang terdapat pada permukaan planet.

Para ilmuwan telah menemukan lebih dari 120 kawah dan cekungan di bumi, yang diduga terjadi akibat meteorit yang menembus atmosfir bumi. Salah satu yang paling terkenal, adalah Meteor Crater, yang lebarnya sekitar 4.180 kaki (1.275 meter) dan dalamnya 570 di kaki (175 meter). (300,000 metric tons) yang diduga jatuh dan menghantam bumi, sekitar 40.000 tahun yang lalu, membentuk kawah Barringer di wilayah Arizona, Amerika Serikat. Ini terbentuk hampir 50.000 tahun yang lalu ketika besi meteorit seberat 330.000 ton (300.000 metric tons) menghantam bumi.

Kebanyakan kawah dan lembah-lembah yang lebih besar dari kawah Meteor telah terlihat sangat samar-samar atau telah terkubur oleh batuan dan tanah akibat perubahan yang terjadi di permukaan bumi. Dan yang terbesar yang diketahui ini adalah Cekungan atau kawah Chicxulub (pipi loob mengusir) yang terletak berpusat di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Diameternya sekitar 190 mil (300 kilometer). 

Sampel bebatuan yang diperoleh dari pengeboran ke dalam cekungan tersebut, menunjukkan bahwa sebuah asteroid telah menghantam bumi sekitar 65 juta tahun yang lalu dan menyebabkan banyak material yang terlempar ke langit. Banyak ilmuwan percaya, bahwa material-material yang beterbangan ini mengakibatkan terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrim sehingga dinosaurus tidak dapat bertahan.

No comments:

Post a Comment