Friday 10 December 2010

Gua Hang Son Dong



Kalau sebelum tahun 2009, orang bertanya, dimana lokasi gua terbesar di dunia, pasti orang akan menjawab ada di Malaysia. Tepatnya di Mulu National Park di Serawak. Namanya Deer Cave atau Gua Rusa. Deer Cave mempunyai tinggi 91,44 meter dengan lebar 82,29 meter. Menurut para Cavers (penelusur gua), butuh waktu seharian untuk mengitari salah satu Chamber (ruang besar dalam gua) di gua itu. Tapi sejak tahun 2009 jawaban dari pertanyaan di atas sudah berbeda. Gua yang lebih besar telah ditemukan di Vietnam, bulan April 2009.

Pada bulan tersebut, sebanyak 13 orang penjelajah, yang merupakan gabungan dari Universitas Sains Vietnam dan penjelajah Inggris dari British Caving Team, akhirnya menggelar Caving Expedition 2009 masuk ke dalam gua tersebut. Mereka menghabiskan waktu lima hari, untuk mensurvei jalur gua.

Dengan membawa alat ukur berbasis laser, LaserAce 300, tim berhasil mengukur tinggi langit-langit dan lebar rongga di sepanjang perjalanan dengan harapan dapat membuat petanya.

Dari hasil ekspedisi yang telah dilakukan, dilaporkan bahwa gua yang diberi nama Gua Hang Son Doong  ini mempunyai tinggi 198,12 meter dengan lebar 152,4 meter dan berarti gua ini dua kali lebih besar dari gua terbesar yang terdapat di Sarawak, Malaysia.

Gua Hang Son Doong, sebuah gua yang terdapat di dalam Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, Vietnam. Gua Doong digadang-gadang untuk dapat diakui sebagai gua terbesar di dunia.
Gua Hang Son Doong atau berarti gua sungai pegunungan (Mountain River Cave), itu ditemukan pertama kali oleh penjaga hutan bernama Ho Khanh, tahun 1991. 
Saat itu, tim ekspedisi lokal yang dipimpin oleh Ho Khanh, dipandu oleh penduduk dari Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang. Untuk mencapai gua ini tim ekspedisi terlebih dahulu menempuh hutan belantara selama 6 jam, hingga mencapai mulut gua Hang Son Doong. Namun tak seorang pun yang pernah menelusurinya, karena tekanan angin yang tinggi. Tekanan angin yang tinggi ini disebakan adanya sungai bawah tanah yang sangat besar.
Sungai ini keluar ke permukaan dalam bentuk sungai permukaan yang mengalir membelah rimba. Aliran sungai tersebut berasal dari luar gua maupun dalam gua itu sendiri. Yang berasal dari permukaan, masuk ke dalam melalui enterence (pintu masuk) pada dasar lembah di kawasan itu dan lubang di tengah (Swallow Hole), ataupun dari avent (jendela di atas gua akibat runtuhan atap gua).


Tempat keluarnya aliran itu biasa disebut Resurgence atau mata air kawasan karst. Aliran pada sungai bawah tanah gua Han Son Doong, juga berasal dari gua itu sendiri, di mana air yang berada di permukaan kawasan karst (hujan atau sungai permukaan) meresap masuk ke dalam batuan kapur dan dan larut di dalamnya. Selanjutnya keluar di dalam gua dalam bentuk ratusan bahkan ribuan ribuan tetesan yang kemudian tertampung lalu mengalir dan membentuk sebuah aliran sungai.

Sebagian dari tetesan air di gua itu, akhirnya membentuk berbagai jenis ornamen yang besar dan indah di antaranya; Soda Straw, Stalaktit, Stalakmit, Helektit, Draperi, Canopy Micro dan Macro Gourdam, Kalsit Floor, Rim Stone, Stalagmite dan masih banyak lagi ornamen lainnya. Wajar saja kalau gua terbesar di dunia ini memiliki panorama perut bumi yang sangat indah yang tak dapat ditemukan di permukaan tanah.

"Saat ini panjang gua yang sudah dieksplorasi mencapai 6,5 kilometer, namun ujung rongganya masih berlanjut dengan dinding kalsit setinggi 45 meter, yang menghentikan langkah kami," ujar Adam Spillane, salah satu anggota tim ekspedisi dari Inggris yang menelusuri gua tersebut.

Sedangkan, Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, adalah taman nasional penting yang terdapat di Vietnam Selatan, Provinsi Quang Binh. Letaknya sekitar 500 km sebelah selatan Hanoi, atau sekitar 1.200 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.

Taman Nasional ini merupakan salah satu daerah hutan hujan tropis dataran rendah, terbesar, yang masih tersisa di Vietnam. Taman nasional Phong Nha-Ke Bang adalah Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain hutan hujannya, taman nasional ini dikenal memiliki banyak gua karena terletak di kawasan batu kapur yang telah mengalami proses pelarutan (kawasan karst).

No comments:

Post a Comment