Friday 3 June 2011

Hibernasi


Hibernasi adalah suatu proses tidur panjang di musim dingin yang biasa dilakukan oleh hewan-hewan tertentu, yang hidup di daerah dengan empat musim atau di daerah kutub. Selama masa hibernasi, hewan-hewan tersebut tidak aktif dan memperlambat metabolisme tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya dan detak jantungnya pun melambat hingga 1 kali denyutan setiap jamnya. Hewan yang sedang melakukan hibernasi biasanya akan tidur di sarangnya, di gua-gua atau liangnya dan kondisinya seperti mati suri (koma). Tujuannya, supaya aktivitas tubuhnya semakin selaras dengan kondisi lingkungan, sehingga tidak diperlukan energi yang besar. Jadi tujuan hibernasi adalah untuk menghemat energi tubuh dan bertahan hidup selama musim dingin.

Hibernasi itu merupakan salah satu bentuk adaptasi hewan terhadap kondisi lingkungannya yang ekstrim dingin. Pada kondisi lingkungan yang terlalu dingin, makanan akan menjadi langka dan jarang tersedia padahal sangat dibutuhkan. Berkurangnya asupan makanan menyebabkan energi yang tersedia menjadi berkurang. Padahal untuk bermetabolisme dan beraktivitas secara normal dibutuhkan sejumlah energi tertentu. Oleh karenanya, cara paling efisien untuk beberapa hewan dalam menghadapi musim dingin adalah dengan melakukan hibernasi. 

Walau untuk melukiskan fase hibernasi sering digunakan kata “tidur”, kenyataannya hibernasi sangat berbeda dengan tidur yang umum dikenal. Saat tidur (atau tertidur) hewan masih terlihat sesekali menggerakkan anggota tubuhnya, otaknya juga masih aktif bekerja, dan bisa merespon lingkungan bahkan terbangun dengan cepat. Namun saat berhibernasi, hewan sama sekali tak bergerak dan membutuhkan tahapan dan waktu yang lama untuk bisa kembali bergerak secara normal.
 
Hibernasi bagi hewan adalah suatu masa untuk benar-benar mengistirahatkan seluruh organ tubuhnya. Ia tidak makan atau minum kecuali tidur sepulas-pulasnya sampai berhari-hari berminggu, bahkan hitungan bulan. Karena itulah bagi hewan-hewan yang akan berhibernasi, ia lebih dulu menggemukkan dirinya pada musim gugur.
 
Hewan yang akan melakukan hibernasi, biasanya akan melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum berhibernasi. Sebagai contoh, pada Dormouse, sebelum musim dingin tiba, tubuhnya akan terlihat sangat gemuk, dan ia juga mengumpulkan cadangan makanan di sarangnya. Cadangan lemak ini akan menjamin tubuh mendapat pasokan makanan, minuman dan nutrisi yang diperlukan. Sedangkan cadangan makanan ini baru akan di makan jika musim dingin sudah berlalu dan ia bangun dari masa tidur panjangnya. Maka sebelum memasuki fase hibernasi pada musim dingin, hewan-hewan itu terlihat sangat getol mencari makanan dan berubah menjadi lebih rakus dari biasanya.

Perilaku rakus mendadak selama satu musim ini memang harus dilakukannya. Sebab selama hibernasi ia tak akan bergeming sedikitpun. Dan penimbunan lemak adalah satu-satunya cara untuk menjamin pasokan energi tubuh tetap tercukupi dalam waktu lama. Hal ini menyebabkan hewan yang baru saja usai berhibernasi akan tetap kuat , sama dengan saat ia sebelum berhibernasi.

Kebiasaan lain menjelang berhibernasi, hewan-hewan itu terlihat giat menggali lubang perlindungan, membangun sarang yang nyaman. Pokoknya tempat berhibernasi itu haruslah benar-benar aman, sedikit hangat, dan terlindungi dari pemangsa dan musuhnya. Masing-masing “bunker” dibuat sesuai dengan spesies masing-masing.
 
Dormouse dapat dikatakan sebagai hewan yang melakukan hibernasi sejati. Dikatakan demikian karena pada saat berhibernasi, ia nampak seakan-akan mati, hewan tersebut tidak akan merasa terganggu, ketika Anda (yang mungkin iseng) mengangkat, memindah menyentuh dan merabanya. Pada saat hewan berhibernasi, ia tak akan tergangu oleh suara gaduh, ribut, atau hiruk pikuk apa pun. Ia benar-benar “mematikan” semua indera pendengaran dan hampir tidak merespon lingkungan sekitar kecuali yang berkaitan dengan suhu.

Ketika berhibernasi, dormouse akan melipat badannya dan ekornya dilingkarkan ke kepalanya. Saat berhibernasi, napasnya sangat pelan, sehingga sulit diidentifikasi, dan badannya menjadi dingin dan kaku, sehingga bisa digelindingkan seperti bola.

Saat memasuki musim semi, ia akan hidup kembali, atau bangun dari hibernasinya, dan tubuhnya menjadi menyusut, karena lemaknya sudah dipakai sebagai energi saat berhibernasi.

Selain dikenal istilah hibernasi sejati, juga dikenal istilah hibernasi sebagian. Sebagai contoh, Beruang Grizzly melakukan hibernasi sebagian, saat musim dingin tiba. Meskipun istilah ini tidak tepat jika diberikan kepada beruamg Grizzly, karena sebenarnya beruang bukanlah berhibernasi tetapi hanya melaklukan torpor, yaitu tidur panjang sementara.
Dikatakan demikian, karena ia masih bisa terbangun bila ia terganggu atau merespon lingkungan sekitar dan sebagian inderanya masih aktif bekerja mendeteksi perubahan lingkungan sekitarnya, saat melakukan hibernasi. 

Sesungguhnya jika tidak sedang torpor, beruang melakukan dormansi (dormancy) saat musim dingin tiba. Para ahli membuktikan bahwa fase tidur panjang beruang di musim dinginmemang mirip dengan hibernasi, tetapi ketika suhu tubuhnya diukur, hanya terjadi penurunan suhu tubuh yang sedikit saja.

Sementara hewan yang berhibernasi sesungguhnya mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Karena itu saat torpor, beruang bisa terganggu dengan suara atau sentuhan, dan gawatnya akan merasa kesal dan marah karena tidurnya tergangu.

Ia bisa bangun dengan cepat dan langsung bangkit dengan gerakan cepat pula. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan saat hewan melakukan hibernasi yang sesungguhnya. Jadi, meskipun beruang Grizzly sedang berhibernasi, ia masih merupakan hewan yang sangat berbahaya.

Hewan Hibernator

Dalam klasifikasi berdasarkan berbagai hasil penelitian zoologi, hewan (berdarah panas atau dingin) yang benar-benar berhibernasi meliputi hampir semua jenis hewan. Namun pembedaan hewan berdarah panas dan hewan berdarah dingin akan mempermudah identifikasi.

Hibernator (hewan yang berhibernasi) dari kelompok hewan berdarah panas adalah spesies badger, hedgehog, kelelawar, elang Nightwaks, ras tupai-tupaian, kelinci, anjing padang rumput, hamster dan beberapa spesies khusus beruang, seperti beruang Grizzly, dan swift.

Sementara dari kelompok hewan berdarah dingin tercatat jenis lebah, cacing tanah, kodok dan katak, kadal-kadalan, kura-kura lumpur, keong (siput), marsupilami afrika, tazmania australia, dan ular.

No comments:

Post a Comment