Monday 11 July 2011

Senam Hamil

Perubahan fisik selama kehamilan tidak menghalangi langkah anda dalam berolahraga. Apalagi dengan adanya senam hamil, kesehatan ibu baik secara fisik dan mental dapat dijaga dan terlebih lagi, senam ini membantu anda mempersiapkan persalinan yang lancar. Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, diupayakan dengan makan teratur, cukup istirahat dan olah tubuh sesuai takaran. Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari, menurunkan stres akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan.

Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan. Gerakan senam hamil sesuai dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut yang tambah besar dan sebagainya. Dengan melakukan senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.
Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan pemanasan, sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejang / luka, karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif.

Kapan dianjurkan mengikuti senam hamil? Meskipun senam hamil dapat dilakukan sejak bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi akan lebih optimal jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas, lakukan senam hamil, kecuali ada kelainan tertentu pada kehamilan. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, diskusikan kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan.

Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat. Lebih jauh lagi mamfaat senam hamil adalah :
  1. Memperlancar persalinan normal secara fisik dan mental
  2. Meningkatkan mood dan pola tidur ibu
  3. Mengurangi kecemasan dan ketegangan selama kehamilan
  4. Mempercepat penurunan berat badan ibu setelah melahirkan
  5. Memperingan gejala-gejala yang timbul selama kehamilan seperti konstipasi, bengkak pada kaki, varises vena, nyeri punggung dan cepat lelah.
Meskipun senam hamil sangat baik dilakukan untuk mempersiapkan siibu pada saat proses persalinan, tetapi pada kondisi-kondisi seperti di bawah ini senam hamil tidak diperbolehkan :
  1. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
  2. Riwayat melahirkan bayi premature
  3. Riwayat perdarahan per vaginam selama kehamilan
  4. Riwayat kontraksi rahim premature selama kehamilan
  5. Kehamilan dengan komplikasi misalnya hipertensi, anemia berat, penyakit jantung, diabetes tak terkontrol dll.
Berikut adalah tips dan trik dalam melakukan senam hamil:
  • Latihan yang teratur, setidaknya tiga kali dalam seminggu
  • Selama tri-semester kedua dan ketiga, hindari gerakan berbaring terlentang karena akan mengurangi aliran darah ke janin.
  • Hindari latihan yang menguras tenaga hingga anda terengah-engah. Ini adalah tanda bahwa janin anda dan anda kekurangan oksigen.
  • Jagalah keseimbangan tubuh selama latihan.
  • Hindari gerakan atau latihan yang menimbulkan trauma atau desakan pada perut anda.
  • Minumlah banyak cairan sebelum dan selama latihan untuk mengurangi resiko dehidrasi atau overheating.
  • Lakukan relaksasi dan peregangan sebelum dan sesudah latihan.
  • Makanlah makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran dan karbohidrat kompleks. Apalagi bila anda senam hamil mungkin keburuhan energy akan meningkat.

Berikut adalah gambar gerakan peregangan sebelum melakukan senam hamil :


Prenatal-exercise

Sedangkan ini adalah gambar gerakan dasar senam hamil yang dapat anda lakukan sendiri di rumah :

senam-hamil
  1. Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan santai. Lakukan sebanyak mungkin dalam posisi sehari-hari
  2. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dengan badan sejajar lantai. Lakukan gerakan ini: Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang anus. Selanjutnya turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali
  3. Lakukan sikap merangkak dengan meletakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan/kiri, selanjutnya turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi 5-10 menit atau sesuai kekuatan ibu hamil
  4. Berbaring miring ke kiri (lebih baik ke arah punggung bayi), lutu kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal dengan bantal). Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri letakkkan di belakang
  5. Bernaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, bawah kepala diberi bantal, demikian juga bawah perut agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, atur nafas dengan berirama.
  6. Berbaring telentang, pegang kedua lutut dengan kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan berikut: Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal mungkin, ketupkan. Mengejanlah seperti buang air besar, gerakan badan ke bawah dan ke depan. Setelah tak dapat menahan lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali dengan interval 2 menit.

No comments:

Post a Comment