Thursday 11 August 2011

Teori Organisasi


Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan, tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Beberapa definisi tentang Organisasi:
  • Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok. (Ernest Dale)
  • Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan, kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil. (Cyril Soffer)

  • Organisasi adalah sub sistem teknik, sub sistem struktural, sub sistem psikososial dan sub sistem manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang yang berorenteasi pada tujuan. (Kast & Rosenzweig)

Definisi Umum :

Organisasi adalah Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan.

Ciri-ciri Organisasi 
  • Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan. 
  • Dikembangkan untuk mencapai tujuan 
  • Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun 
  • Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.

Karakteristik Organisasi menurut Nicholas Henry (1988)

Karakteristik yang pasti dari suatu organisasi adalah bahwa organisasi:
  1. Punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai macam manusia; 
  2. Punya hubungan sekunder atau impersonal; 
  3. Punya tujuan yang khusus dan terbatas; 
  4. Punya kegiatan kerja sama pendukung; 
  5. Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas; 
  6. Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya; serta 
  7. Sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan. 
  8. Sedangkan khusus untuk organisasi publik dapat dirumuskan dengan menambah satu karakteristik lagi, yakni: memperoleh sumber-sumbernya (pajak dan legitimasi) dari negara, dan dijembatani oleh lembaga-lembaga kenegaraan. 

Organisasi publik sering terlihat pada bentuk organisasi instansi pemerintah yang juga dikenal dengan birokrasi pemerintah. Istilah birokrasi ini diberikan kepada instansi pemerintah karena pada awalnya tipe organisasi yang ideal, yang disebut birokrasi, merupakan bentuk yang diterima dan diterapkan oleh instansi pemerintah.

Setiap organisasi bisnis tidak mungkin menghindari setiap perubahan bisnis global dan faktor-faktor eksternal seperti perekonomian, teknologi, politik pemerintahan, sosial budaya yang terjadi. Sehubungan dengan itu  pembelajaran tentang teori organisasi khususnya tentang organisasi bisnis  ditujukan agar mereka bisa meningkatkan kemampuan dalam; 
  1. penguasaan teori dan dimensi-dimensi struktur organisasi, 
  2. menganalisis beragam determinan penyebab perubahan struktur organisasi, 
  3. merancang organisasi dalam memilih struktur organisasi yang optimum, 
  4. menerapkan pendekatan-pendekatan masalah kontemporer organisasi seperti masalah lingkungan, konflik organisasi, budaya organisasi dan evolusi organisasi.
Dengan kemampuan teori organisasi sebagai alat analisis maka akan lebih mudah dalam merancang suatu penelitiannya. Mereka akan mampu untuk memformulasi masalah riset organisasi, kerangka pemikiran konseptual dan operasional, dan metodologi risetnya. 

Model-model analisis yang dipakai apakah dengan pendekatan kualtitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya, akan mampu menguji faktor-faktor yang berkait dengan atau berpengaruh terhadap kinerja organisasi secara mendalam, dan akan menghasilkan rumusan pemecahan masalah organisasi yang relevan.

Teori Organisasi Klasik

Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini, organisasi digambarkan sebagai sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
 
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:

Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
  • Sistem kegiatan yang terkoordinasi 
  • Kelompok orang 
  • Kerjasama 
  • Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: 
  • Kekuasaan
  • Saling melayani
  • Doktrin
  • Disiplin
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
  • Pembagian kerja (untuk koordinasi) 
  • Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan horizontal) 
  • Struktur (hubungan antar kegiatan) 
  • Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
  1. Birokrasi, dikembangkan dari Ilmu Sosiologi 
  2. Administrasi, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi. 
  3. Manajemen Ilmiah, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

Teori Birokrasi

Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.

Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.

Karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
  • Pembagian kerja 
  • Hirarki wewenang 
  • Program  rasional 
  • Sistem Prosedur 
  • Sistem Aturan hak kewajiban 
  • Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
 Teori Administrasi

Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.

Henry Fayol (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.

14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
  • Pembagian kerja 
  • Wewenang & tanggung jawab 
  • Disiplin 
  • Kesatuan perintah 
  • Kesatuan pengarahan 
  • Mendahulukan kepentingan umum 
  • Balas jasa 
  • Sentralisasi 
  • Rantai Skalar 
  • Aturan 
  • Keadilan 
  • Kelanggengan personalia 
  • Inisiatif 
  • Semangat korps

Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
  • Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi) 
  • Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran) 
  • Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal) 
  • Kegiatan Keamanan 
  • Kegiatan Akuntansi 
  • Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yang meliputi : Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian perintah, Pengkoordinasian, Pengawasan
James D. Mooney & Allen Reilly :1931, menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
  • Prinsip Koordinasi 
  • Prinsip Skalar & Hirarkis 
  • Prinsip Fungsional
Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor
 
Definisi Manajemen Ilmiah:

“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.

F.W. Taylor menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. 

Berkat jasa-jasanya yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern, maka F.W. Taylor dijuluki sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah”.

Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
  • Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan. 
  • Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan 
  • Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan. 
  • Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
Teori Klasik

Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

Hugo Munsterberg 

Hugo Munsterberg adalah salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Dalam pembagian kerja, Neoklasik memandang perlunya:
  • Partisipasi 
  • Perluasan kerja 
  • Manajemen bottom-up
Teori Modern

Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. 

Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan  yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori Modern vs Teori Klasik
Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.

Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.



No comments:

Post a Comment