Sunday 8 April 2012

Dexmetomidine

Dexmedetomidine adalah obat penenang (sedativa) agonis adrenoseptor alpha-2 sentral yang amat selektif, yang memiliki efek analgesik, menekan memori, mampu mengontrol stres, kecemasan dan nyeri, tanpa menyebabkan narkosis maupun depresi pernafasan signifikan. Selain memiliki afinitas pada agonis adrenoseptor alpha-2 sentral, dexmetomidine juga memiliki afinitas pada reseptor imidazoline.

Dalam upaya membantu penyesuaian atau adaptasi pada pasien yang menggunakan ventilasi mekanik, berdasarkan standart perawatan yang  baru adalah dengan menggunakan obat kombinasi yang terdiri dari propofol, opioid dan benzodiazepine. Penggunaan obat-obat ini dikaitkan dengan sejumlah efek samping, seperti depresi napas, khususnya bila obat-obat ini digunakan secara bersamaan.

Dexmedetomidine, sebagai obat tunggal, dapat memberikan efek sedatif, mengurangi nyeri, mengurangi kecemasan, dengan memberikan stabilitas pada pernapasan dan respon kardiovaskuler yang dapat diduga. Oleh karena itu obat ini banyak dipakai di ruang perawatan intensif dan oleh para ahli anestesi. Penggunaan dexmetomidine infusion hendaknya tidak diberikan lebih dari 24 jam. Tapi di Jepang sudah direkomendasikan untuk dapat menggunakan dexmetomidine di ruang intensif, lebih dari 24 jam.

Oleh karena itu, saat ini beberapa negara telah pula mengeluarkan rekomendasi bahwa sedasi dengan Dexmetomidine dapat dilanjutkan dengan aman untuk periode lebih lama, sehingga sedasi dapat dilanjutkan tanpa terganggu sebelum, selama dan setelah ventilasi mekanis. Episode sinus bradikardia yang signifikan dan hipotensi telah dikaitkan dengan pemberian obat ini dan beberapa mungkin memerlukan intervensi pengobatan.

Dexmetomidine infus digunakan pada pasien-pasien yang menggunakan ventilasi mekanik, baik sebelum, selama maupun sesudah ekstubasi. Adalah tidak perlu untuk menghentikan dexmetomidine sebelum ekstubasi.


Indikasi

Sedasi dan anlgesia untuk penderita yang akan diintubasi dan mendapatkan ventilasi mekanik selama perawatan di ICU dan sedasi pada pasien yang tidak diintubasi sebelum dan  atau selama pembedahan dan tindakan medis lainnya.


Dosis

Dewasa:  Loading dose: 1 mcg/kg IV selama lebih dari 10 menit, diikuti oleh dosis pemeliharaan per infus 0.2-0.7 mcg/kg/jam, yang disesuaikan untuk mencapai efek sedasi yang diinginkan. Pemberian hendaknya tidak lebih dari 24 jam. Pemberian obat ini hanya dilakukan oleh orang yang memiliki pengalaman pengelolaan pasien di ICU maupun kamar operasi dan harus dimonitor secara terus menerus, berkenaan dengan efek farmakologisnya.

Kontra Indikasi

Pemberian secara bolus 

Perhatian Khusus

Gangguan fungsi Ginjal, Anak-anak di bawah usia 18 tahun, ibu hamil dan menyusui. 

Efek Samping

Hipotensi, HTN, bradycardia, mual, mulut kering, hipoksia dan somnolence. 


*) Tulisan Rintisan

No comments:

Post a Comment