Monday 11 March 2013

Verapamil

Verapamil adalah obat  calcium channel blocker yang termasuk dalam golongan Difenilalkilamin yang bekerja dengan cara mengendurkan otot jantung dan pembuluh darah.

Indikasi: 


Digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi), angina, dan gangguan irama jantung tertentu.

Kontraindikasi
  • Hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg)
  • Syok kardiogenik
  • Infark miokardial akut terkomplikasi
  • Gangguan konduksi berat (blok atrio-ventrikular derajat 2 dan 3, blok sinoatrial), sick sinus syndrome, fibrilasi atrium atau atrial flutter (geletar serambi) dengan suatu saluran bypass aksesoris
  • Miastenia gravis
Dosis:
  • Hipertensi: 240 – 480 mg dalam dosis terbagi, 2 – 3 x sehari, peroral 
  • Angina: 80 – 120 mg 3 x sehari peroral 
  • Aritmia supraventrikular: 40 – 120 mg 3 x sehari peroral, atau 5 – 10 mg via injeksi intravena perlahan selama 2 – 3 menit (sebaiknya dilakukan sambil dipantau dengan rekaman jantung/EKG)
Peringatan dan Perhatian:
  • Blok atrio-ventrikular (AV) derajat pertama, gagal jantung, kerusakan ginjal, pasien dengan kelemahan transmisi neuomuskular. 
  • Dapat mengganggu kemampuan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin. 
  • Hamil, menyusui.
  • Gangguan fungsi hati berat.
Efek Samping:
  • Blokade AV, bradikardia sinus, hipotensi, konstipasi (susah buang air besar), pusing, mual. 
  • Jarang : vertigo, sakit kepala, hipotensi, edema tungkai, muka kemerahan, letih, cemas, eritomelalgia, parestesia (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan), neuropati, aritmia bradikardial, gagal jantung kongestif, dispneu, peningkatan kadar prolaktin, galaktore. 
  • Sangat jarang : nyeri otot, nyeri sendi, reaksi alergi kulit, purpura, dermatitis fotosensitisasi, ginekomastia (pembesaran payudara pria seperti payudara wanita), peningkatan transaminase dan/atau alkalin fosfatase sementara, gangguan toleransi glukosa relevan, hiperplasia gusi.
  • Takikardia, jantung berdebar, impotensi.
  • Tinitus (telinga berdenging tanpa ada rangsang dari luar), gemetar. 
  • Hati-hati pada pasien dengan pacu jantung atau defibrilator

No comments:

Post a Comment